Minggu, 12 Februari 2017

Nothin On You--Part 1

I
After All This Time?
“Aku pikir waktu mampu menghapus segalanya tentangmu. Namun, aku salah. Tiba saat aku menyadari bahwa di hatiku masih terukir namamu.”
***
Jam dinding di ruang tengah menunjukkan pukul 12.45 malam. Aku membuka lemari es, mengeluarkan sebotol air mineral, kemudian duduk di karpet depan TV. Lagi dan lagi. Aku terjaga tengah malam buta. Tidak, tepatnya, aku tersentak dari tidurku akibat mimpi tentang seseorang, hingga kemudian tak dapat kembali terlelap. Awalnya, setahun lalu ketika segalanya dimulai, aku tidak merasa terganggu, terlebih mimpinya selalu indah dan manis. Namun, lambat laun aku merasa risih, gelisah, juga bingung. Apa sebenarnya maksud mimpi berkelanjutan ini?
Kuteguk air di dalam botol hingga tandas. Kepalaku berdenyut-denyut. Masa aku harus mengonsumsi pil pereda sakit kepala lagi? Aku jadi semakin bergantung pada obat itu, menimbulkan kecemasan lain dalam diriku. Bukankah adiktif terhadap obat-obatan cukup berbahaya?